Tewasnya Mallaby
Dokumen: Surat Kabar “Kedaulatan Rakjat” dan “Soeara Rakjat”
Daftar :
Daftar :
- Kedaulatan Rakyat 30 Oktober 1945
- Soeara Rakjat 31 Oktober 1945
- Soeara Rakjat 1 November 1945
- Kedaulatan Rakjat 13 November 1945
- Kedaulatan Rakjat 14 November 1945
- Kedaulatan Rakjat 15 November 1945 Tuduhan Christison
- Kedaulatan Rakjat 15 November 1945 Tuduhan Inggris
- Kedaulatan Rakjat 19 November 1945
6. Kedaulatan Rakjat 15 November 1945 Tuduhan Christison
Transkrip Kedaulatan Rakjat 15 November 1945 Tuduhan Christison
2 Halaman
Translasi Kedaulatan Rakjat 15 November 1945 Tuduhan Christison
2 Halaman
Cuplikan dokumen transkrip dan translasi
Transkrip Kedaulatan Rakjat, 15 November 1945
Tuduhan Christison
Christison menuduh bahwa Mallaby telah dibunuh dengan kejam oleh kaum pemberontak yang jahat. Pihak Indonesia dituduh melakukan serangan terlebih dulu kepada tentara pendudukan Sekutu di Surabaya.
Tuduhan, sekali lagi tuduhan. Tuduhan yang semena-mena dengan tidak berdasarkan penyelidikan teliti, bertentangan dengan rasa keadilan dan kemanusiaan. Pimpinan tentara pendudukan Inggris tidak suka mencari atau menyelidiki apakah sebab-sebab yang sebenarnya yang menjadi pangkal pertikaian.
Pemimpin tertinggi Inggris melupakan keadaan yang nyata. Inggris yang menjadi wakil Sekutu tidak suka membaca lukisan jiwa rakyat Indonesia yang telah menjadi bangsa merdeka.
Bahkan sebaliknya, pimpinan tentara pendudukan Inggris selalu menjalankan tindakan-tindakan dan perintah-perintah kepada serdadunya untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dan melukai perasaan bangsa Indonesia.
Perlucutan senjata kepada rakyat Indonesia. Bukankah itu suatu tindakan yang melukai perasaan rakyat yang telah merdeka. Inggris membiarkan masuknya tentara NICA ke Indonesia dan menutup mata atas perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan oleh NICA. Malahan dengan terang-terangan serdadu-serdadu Inggris dan Gurkha membantu pekerjaan NICA untuk memperoleh kekuasaan lagi di Indonesia.
Itu semua terang menyalahi perintah-perintah Sekutu. Pekerjaan tentara Inggris terbatas ialah turut menjaga keamaan, mengurusi orang-orang tawanan perang dan memperlucuti senjata Jepang. Tetapi kewajiban yang dipikulkan oleh Sekutu kepadanya telah dikobrakan [Jawa: dikhianati], dikacaukan dengan perbuatannya sendiri.
Kecerobohan Inggris itulah satu-satunya sebab yang menimbulkan pengaliran darah di Indonesia. Inggrislah yang harus memikul dan menanggung-jawab semua kegemparan dan pembunuhan secara besar-besaran di Surabaya ini dengan segala akibatnya.
Dimana tentara Inggris datang, disitulah timbul kerusuhan, perampokan dan pembunuhan secara pengecut oleh NICA dan komplotannya. Kejadian-kejadian ini semua telah dialami oleh rakyat di kota-kota yang telah diduduki tentara Inggris.
Rakyat kenyang dengan pengalaman-pengalaman itu. Rakyat di lain-lain kota, juga di Surabaya secara insyaf akan arti pendudukan Inggris di kota-kota besar itu tidak lain ialah untuk mengembalikan kekuasaan Belanda belaka.
Translation of Kedaulatan Rakjat, 15 November 1945
Christison Accusation
Christison alleged that Mallaby had been foully murdered by the evil rebels. The Indonesians were accused of having attacked first the Allied occupation forces in Surabaya.
Accusation, again accusation. An arbitrarily accusation without careful investigation, contrary to the sense of justice and humanity. The leader of the British occupation forces did not seek or investigate what the real cause of the dispute.
The British supreme leaders have forgotten the real situation. The British, who became deputies of the Allies, did not like to read the paintings of the souls of the Indonesian people who had become independent nation.
On the contrary, the leaders of the British occupation forces have always carried out the actions and commandments of their soldiers to take actions that contradict and hurt the feelings of the Indonesian nation.
Disarmament of the people of Indonesia. That is an act that hurts the feelings of an independent people. The British allowed the entry of NICA troops into Indonesia and blindfold to the evil acts committed by NICA. Even blatantly, the British and Gurkhas soldiers helped the work of NICA to gain more power in Indonesia.
It was all outright against the orders of the Allies. The duty of the British army was limited to taking care of security, taking care of prisoners of war and disarming Japanese weapons. But the obligations given by the Allies to them have been betrayed, confused with their own deeds.
British carelessness is the only cause that has spilled blood in Indonesia. It is the British who must bear and take responsibility for all this great uproar and killing in Surabaya with all its consequences.
The places where the British troops came, there arose riot, robbery and murder covertly by NICA and their conspirators. These events have all been experienced by the people in the cities that have been occupied by the British forces.
People are filled with those experiences. People in other cities, also in Surabaya, have understood the meaning of British occupation in the big cities is none other than to restore the power of the Dutch. The cities of Jakarta, Bandung, Semarang, now have other characteristics, no longer as cities of an independent country, but changed the nature, became the city of NICA, or more firmly the city of the Dutch East Indies lead by van Mook.