Insiden Bendera
Dokumen: Kesaksian DHD 45
Daftar Kesaksian :
2. Kesaksian Sudi Sujono
Halaman 1
Halaman 2
Halaman 3
Halaman 4
Halaman 5
Halaman 6
Transkrip dan Translasi Kesaksian Sudi Sujono
Transkrip Kesaksian Sudi Sujono
5 Halaman
Translasi Kesaksian Sudi Sujono
5 Halaman
Cuplikan dokumen transkrip dan translasi
KATA PENDAHULUAN DARI PENULIS
Dalam rangka memperingati HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA yang ke XXIX ini, berikut ini kami sajikan serentetan kejadian-kejadian sejak detik-detik terakhir kekuasaan Jepang di INDONESIA khususnya SURABAYA sampai dengan LAHIRNYA HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 1945.
Adapun maksud kami terutama dari pada uraian-uraian kami yang kami susun secara kronologis ini, atas dasar PENGALAMAN kami pribadi selama mengikuti jalannya REVOLUSI mengambil dari catatan-catatan harian kami yang sebagian besar masih kami simpan, adalah kami tujukan terutama kepada GENERASI muda kita yang pada waktu itu masih terlalu kecil/muda atau belum lahir, untuk menginsyafi betapa besar dan beratnya perjuangan perjuangan bapak-bapak dan kakak-kakaknya untuk memperoleh kembali haknya yang telah lebih dari 350 tahun lamanya dirampas oleh kaum penjajah/imperialis dari tangan nenek moyangnya, ialah KEMERDEKAAN TANAH AIR dan BANGSANYA, hak untuk menentukan nasib sendiri.
Karena uraian-uraian ini hanya atas dasar pengalaman-pengalaman pribadi sebagaimana tersebut diatas, maka kami tak berani menuturkan kejadian-kejadian diluar pengalaman-pengalaman kami, takut-takut akan banyak menyimpang dari kejadian-kejadian yang sesungguhnya yang dialami oleh kawan seperjuangan kami diluar lingkungan kami. Namun demikian kami yakin sedalam-dalamnya, bahwa perjuangan mereka itu sama beratnya dan sama banyak memberikan korban demi kepentingan Nusa dan Bangsa.
Dalam uraian-uraian kami ini, banyak sekali kami sebut nama-nama teman-teman seperjuangan kami yang pada waktu ini masih hidup dan berkedudukan, namun banyak pula yang telah gugur sebagai KUSUMA BANGSA, sebagai PAHLAWAN KEMERDEKAAN NUSA DAN BANGSA. Namun banyak pula yang JASANYA besar, tetapi dilupakan tanpa diketahui nasib dan keadaannya.
Oleh karena itu, dengan uraian-uraian kami ini, kami mengharap kepada GENERASI MUDA kita, semoga mereka tergugah hatinya betapa besar, kesukaran-kesukaran dan derita serta pengorbanan-pengorbanan dari bapak-bapaknya dan kakak-kakaknya untuk mendapatkan kembali Kemerdekaan nusa dan bangsa yang telah dirampas oleh kaum imperialis demi kepentingan mereka dikemudian hari.
Maka dengan demikian mereka akan menghargai serta menjunjung tinggi jasa-jasa bapak-bapak dan kakaknya dan bersedia menjadi PENERUS cita-cita mereka, dengan jalan belajar dan menuntut ilmu dalam segala bidang sebanyak mungkin untuk kemudian didharmabhaktikan kepada NUSA dan BANGSA menuju kearah keadilan dan kemakmuran bersama, yang sebetulnya sampai detik ini belum tercapai 100%.
SEKIAN
SIDOARJO, awal AGUSTUS 1974
PENULIS
Ttd
(S U D I S U Y O N O)
Foreword from the author
In order to commemorate the 29th anniversary of the independence day of the Republic of Indonesia, here we present a series of incident since the last second of Japanese rule in Indonesia, especially in Surabaya, until the birth of “heroes day” November 10, 1945.
As for our intent to describe this event chronologically, based on my personal experience during the course of the revolution and based on my record that which I still keep, we addressed to the young generation who were not yet born at that time, to realize how great and hard the struggle of their father and brother to regain the independence right that had been stolen by the colonialist for more than 350 years from their ancestors.
Since these descriptions are only based on personal experiences as mentioned above, then I do not dare to speak of events beyond my experiences, I am afraid to deviate from the real events experienced by our comrades beyond my territory. Nevertheless, I am deeply convinced that their struggle is heavy and sacrificial for the benefit of the nation and homeland.
In my description, I mention many names of comrades in arms who are still alive and have important positions, but many of them have fallen as national hero. There are also those who have great services to the country, but forgotten but forgotten by our nation.
Therefore, with these descriptions, I hope that the younger generation to be aware about the sacrifice that have been made by their predecessors, to reclaim the independence.
So they can appreciate the services of their predecessors, and are willing to be the successors of their struggle ideals, by studying as hard as possible, to then to be used to build justice and mutual prosperity, which until now has not reached 100%.
That is all
Sidoarjo, early August 1974
Author
Signed
(SUDI SUYONO)